Tampilkan postingan dengan label seputar kita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seputar kita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Juli 2015

Dalam Naungan Al-Qur'an

Pemuda yang masih bermalas diri, hidup bebas, arahnya tak jelas, pasti akan ketinggalan. Apalagi yang labil dan mudah terbawa arus. Ia akan sibuk dengan dunianya, agama pun hampir dipastikan akan dikorbankan.

Lihatlah sekitar kita !!! Pemuda tak ubahnya buih banjir, terombang-ambing kesana kemari. Sibuk mengikuti trend terkini, tidak peduli dengan norma dan agama.
Sobat, pemuda harus punya prinsip. Punya pendirian, melangkah dengan pasti. Ia harus melihat jauh ke depan, tidak asal senang, tidak asal menang. Jadikan prinsip kita itu adalah Al-Qur'an.

Senin, 29 Juni 2015

Berwudhu dengan Air yang Tepercik Sabun

tanya :
Bolehkah berwudhu dengan air bak mandi yang terkena percikan sabun hingga berubah warna, bau dan rasanya?
pertanyaan via sms


jawab :

Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad As-Sarbini al-Makassari

Minggu, 28 Juni 2015

Inilah Cara yang Benar untuk Meminta Izin Secara Syar'i


1. Apabila kamu ingin mengunjungi seseorang, maka kamu harus mengetuk pintu dengan pelan, dan bersabarlah berdiri di samping kanan pintu agar kamu tidak melihat bagian dalam rumah ketika pintu dibuka. Karena bisa jadi yang keluar adalah wanita yang diharamkan memandangnya. Apabila tidak ada jawaban, maka ketuklah pintu sekali lagi dan tunggu, kemudian yang ketiga maka izin setelah itu (kalau belum ada izin maka kembali dan jangan mengetuk yang keempat kali,-pent)

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila kalian meminta izin tiga kali dan belum diizinkan, maka kembalilah." [Muttafaqun'alaih]

Senin, 22 Juni 2015

Tarawih Yuk !!

Ramadhan datang menjelang. Di bulan yang penuh limpahan pahala ini, ada satu ibadah yang hampir tidak ditemui kaum muslimin di bulan lainnya. Yaitu shalat tarawih berjamaah. Di Indonesia, walaupun di luar Ramadhan masjid biasa sepi, namun saat tarawih masjid begitu makmur. Alhamdulillah.

Namun sayang, semangat ini kadang hanya di awal-awal Ramadhan saja. Seiring berjalannya waktu, shaf shalat tarawih biasanya semakin maju, alias jumlah jamaah berkurang. Padahal, banyak sekali keutamaan shalat tarawih.

Berikut beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang shalat tarawih.

Selasa, 16 Juni 2015

Segar Bugar Saat Puasa

Menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah sebuah kewajiban bagi umat Muslim, namun jika ditelaah dari sisi kesehatan, di balik nilai ibadah yang dijalankan sebulan penuh tiap tahun ini, juga tersimpan banyak manfaat. Tapi tentu saja jika ibadah ini dijalankan dengan aturan yang benar dan tidak asal-asalan.



Bagaimana memadukan antara ibadah dan mendapatkan manfaat bagi kesehatan kita? Berikut tips menjalankan puasa sehat:


Senin, 08 Juni 2015

Meluruskan Istilah Seputar Jilbab dan Hijab

Ada beberapa istilah syar'i yang harus dipahami dalam masalah seputar Jilbab dan Hijab. Diantaranya adalah :



1. JILBAB
Ada tujuh pendapat di kalangan ulama tentang maknanya. Pendapat yang rajih (kuat) adalah kain yang digunakan oleh wanita untuk menutupi badannya di atas pakaiannya.

Al-Baghawi rahimahullah dalam Tafsir-nya menyatakan, "Jilbab adalah kain yang digunakan oleh wanita menutupi badannya di atas dir' (gamis) dan khimar-nya." [Tafsir al-Baghawi 3/544, Al-Ahzab; 59]

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Al-Qurthubi rahimahullah dan Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya.

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan, "Bisa jadi, yang dimaksud adalah 'aqaah yang biasa dipakai oleh wanita Nejed dan Irak saat ini." [Jilbab al-Mar'atul Muslimah hlm.83]

Sabtu, 02 Mei 2015

Sunnah Wudhu, Jangan Dilupakan

Berwudhu dengan yang baik, tentulah itu dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Berwudhu yang baik mestinya harus sesuai dengan pengajaran Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam tauladan kita. Yaitu dengan melakukan rukun, kewajiban serta sunnahnya. Terkait sunnah wudhu, banyak kalangan yang meninggalkan sunnah ini, sehingga permasalahan sunnah wudhu menjadi penting untuk dibahas. Sebab dengan ditinggalkan, berakibat kurangnya kesempurnaan wudhu tersebut.




1. Membersihkan gigi, baik dengan siwak, sikat gigi atau dengan tangan

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sekiranya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu." [HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa' dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu]

Sebagian ulama berpendapat bahwa bersiwak ketika akan berwudhu hukumnya sunnah muakkadah (sangat ditekankan), sebab Rasulullah sangat menganjurkan hal ini walaupun tidak sampai mewajibkannya, karena beliau khawatir akan membebani umat beliau.


Kamis, 16 April 2015

Kalah Dunia? Biasa Saja...

Pernahkah dalam hidup ini kita merasa iri dengan kesuksesan teman kita? rekan kita ada yang mendapat beasiswa ke luar negeri, ada yang mendapat pekerjaan bergengsi dengan gaji besar, ada juga yang bisnisnya sangat lancar sehingga mampu membeli rumah dan mobil baru. Sementara hidup kita begini-begini saja, prestasi nggak punya, banyak harta pun tidak.




Beberapa teman yang diarahkan orangtuanya untuk belajar Islam di pesantren pun terkadang merasa iri dengan rekan-rekan seusianya. ketika rekan-rekan mereka sudah jago komputer, pintar bahasa asing, dan ilmu-ilmu lain yang memudahkan mereka untuk bergaul dan menggapai masa depan (mudah cari kerja), beberapa teman di pesantren terkadang merasa ilmu agama yang dipelajarinya sangat membosankan dan tidak bisa menjamin masa depannya.

Sabtu, 11 April 2015

Waktu-waktu yang Dilarang untuk Mengerjakan Shalat

Pertama, dari terbitnya fajar yang kedua sampai terbitnya matahari; berdasar sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam,
"Apabila fajar terbit, maka tidak ada shalat kecuali dua rakaat fajar." [HR. Ahmad, Abu Dawud, dan yang lainnya]

Apabila fajar telah terbit, maka tidak boleh mengerjakan shalat sunnah selain shalat sunnah rawatib fajar.




Kedua, dari terbitnya matahari hingga tinggi seukuran satu tombak menurut pandangan mata.

Rabu, 08 April 2015

Hukum Lewat di Depan Orang Shalat

Makna secara global
Orang yang sholat, dia berdiri menghadap Rabbnya, bermunajat, memohon  dan berdoa. Apabila orang lewat didepannya, sementara dia dalam keadaan seperti ini, maka terputuslah munajat yang dia lakukan dan akan terganggu ibadahnya. Oleh karena itu, termasuk dosa yang paling besar, tatkala seseorang menyebabkan celah (kurangnya) sholat orang lain dengan lewatnya dia di depan orang tsb.


Maka Pembuat syariat mengabarkan, seandainya dia tahu dosa akibat lewatnya dia didepan orang yang sholat, niscaya jauh lebih utama bagi dia berdiri di tempatnya dalam jangka waktu yang lama, daripada melewati orang yang sholat. Hal ini merupakan perkara yang wajib untuk diperingatkan dan dijauhi.

Kamis, 19 Maret 2015

Agar Bahtera Selamat Sampai Tujuan - part 2

Istri shalehah adalah yang tahu besarnya kadar suaminya dan besarnya hak suami terhadap dirinya. Oleh karena itu, ia tidak henti-hentinya mencurahkan upaya guna memberikan kelapangan dan kebahagiaan bagi suaminya.
Renungkanlah sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam,
"Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadapnya." [HR. Ahmad 4/381, dinyatakan shahih dalam Irwa'ul Ghalil no.1998 dan ash-Shahihah no.3366]




Senin, 16 Maret 2015

Janganlah Kalian Mengharap Dunia dengan Amalan Akhirat


Termasuk bahaya besar apabila seorang hamba mengamalkan suatu amalan sholih dalam rangka mengharap harta benda dunia. Amalan ini adalah bentuk kesyirikan yang menafikan kesempurnaan tauhid yang wajib dan menggugurkan amalan. Perbuatan ini lebih besar daripada riya', sebab orang yang menginginkan dunia keinginannya selalu mengalahkan (menyertai) mayoritas amalannya. Adapun riya', hanya muncul pada sebagian amalan saja, tidak terus-menerus menyertainya. Sedangkan seorang mukmin, akan senantiasa waspada dari ini dan itu.

Adapun perbedaan antara riya' dengan keinginan seseorang untuk mendapatkan dunia dengan amalnya, yaitu antara keduanya memiliki keumuman dan kekhususan mutlak yang keduanya akan berkumpul pada diri seseorang apabila dia melakukan amalan, agar nampak indah di hati hadapan manusia, agar mereka melihatnya, mengagungkan dan memujinya. Yang seperti ini namanya riya', demikian juga termasuk mengharapkan dunia, sebab dia beramal ketika di sisi manusia dan mengharap agar mereka memuliakan, memuji dan menyanjungnya.

Senin, 23 Februari 2015

Tinggalkanlah Sikap Berlebih-lebihan


BERLEBIHAN DALAM BERBICARA
Berlebihan dalam berbicara tidak mengandung kebaikan sama sekali karena mengandung kemudharatan murni. Ketika seseorang mengetahui bahwa setiap kata (yang dia ucapkan) itu akan ditulis sebagai pahala atau dosa baginya, dia menahan diri dari kebanyakan pembicaraannya. Dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. Ketika sempurna akal seseorang, sedikitlah bicaranya.

Betapa banyak dalil dalam Kitabullah dan Sunnah yang mendorong untuk meninggalkan sikap berlebih-lebihan dan menahan diri dari kebanyakan pembicaraan. Diantaranya :
"Tiada suatu ucapan yang diucapkannya melainkan didekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir." [QS. Qaf ; 18]

Selasa, 20 Januari 2015

Tegakkan Sunnah Walaupun Seluruh Manusia Meninggalkannya !

Biasanya seseorang yang terpengaruh dengan lingkungannya, cenderung untuk menyamakan dirinya dengan masyarakat disekitarnya. Ketika ada suatu sunnah yang tidak dikerjakan  oleh masyarakat sekitarnya, maka ia tidak berani melakukannya. Hal ini dikarenakan rasa malu, minder atau khawatir dianggap tidak bermasyarakat. 


Padahal justru pada masa-masa seperti itu seseorang yang menerapkan Sunnah akan mendapatkan pahala besar, lima puluh kali lipat pahala para shahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Ini sesuai dengan sabda beliau :
"Sesungguhnya dibelakang kalian nanti ada hari-hari sabar bagi orang-orang yang pada waktu itu berpegang dengan apa yang kalian ada di atasnya. Mereka akan mendapatkan pahala lima puluh kali dari kalian. Para shahabat bertanya : 'Wahai nabi Alloh, apakah lima puluh kali pahalanya dari mereka ?' Beliau menjawab : 'Bahkan dari kalian'." [HR. Marwazi dalam As-Sunnah]

Rabu, 14 Januari 2015

Berhati-hati Terhadap Fitnah Anak

Anak-anak adalah fitnah/cobaan. Allah ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu." [QS. At-Taghabun;15]

Rezeki berupa anak yang Allah berikan kepada seorang hamba terkadang malah menjatuhkan hamba tersebut ke dalam sikap berbangga-bangga dengan anak dihadapan orang lain, dan tidak mensyukuri nikmat Allah itu. Dia membanggakan diri atas orang lain dengan anaknya yang banyak, merasa diri lebih baik daripada mereka, merasa sombong dan berlaku dzalim, yang pada akhirnya menjerumuskannya ke dalam neraka. Kita berlindung kepada Allah dari semua itu.


Kamis, 04 Desember 2014

Etika Terhadap Penguasa

Suatu hal yang telah diketahui bersama, bahwa urusan manusia di muka bumi ini tidak akan beres tanpa adanya penguasa yang mengatur dan mengurusi mereka. Namun pemerintah juga tidak mungkin menjalankan program-programnya yang baik tanpa ada dukungan dari rakyatnya.

Oleh karena itu, Islam telah mengatur hubungan antara rakyat dengan penguasanya. Setiap pihak memiliki hak dan kewajiban yang harus ditunaikan kepada yang lain. Dengan demikian, akan terjalin komunikasi yang baik sehingga terwujud kemaslahatan bersama yaitu tegaknya agama dan lurusnya perkara dunia.

Sungguh, betapa indah kehidupan ketika penguasa mencintai rakyatnya dan mengerti tanggungjawab yang dipikul di atas pundaknya lalu dijalankan dengan sepenuh ketulusan. Dengan ini rakyat akan menaruh rasa hormat dan mencintai penguasanya. Keadilan ditegakkan, serta rasa aman dan nyaman terjamin. Kebaikan dijunjung tinggi dan kejelekan ditumbangkan.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian. Sejelek-jelek pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka dan mereka membenci kalian; serta kalian melaknat mereka dan mereka melaknat kalian." [HR.Muslim dari Auf bin Malik radhiyallahu 'anhu]




Minggu, 30 November 2014

Untukmu Wahai Ayah dan Ibu...

UNTUKMU WAHAI AYAH...
Janganlah anda melarang istri di depan anak-anak. Bila anda hendak menasehati istri, sebaiknya anda lakukan empat mata agar kehormatan dan kewibawaannya tidak jatuh didepan anak-anak. Karena bisa jadi, anak-anak akan mendurhakai ibunya sewaktu anda tidak di rumah. Nasehat dan hukuman yang diberikan kepada istri tanpa sepengetahuan anak, berarti menutup aib istri.

Nabi shalallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, "Barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Alloh akan menutupi aibnya didunia dan akhirat." [HR. Muslim dari Abu Hurairah]

Bila anda memukul istri dan menghardiknya di depan anak-anak maka akan memperburuk keadaan rumah dan penghuninya. Karena di antara anak-anak ada yang sedih melihat ibunya dipukul. Akibatnya dia akan sangat membenci ayahnya. Sebaliknya ada juga anak yang menjadikan perbuatan ayahnya sebagai senjata untuk menakut-nakuti  ibunya. Dan ini akan mengacaukan kehidupan rumah tangga.

Kamis, 27 November 2014

Saat Suami Menikah Lagi,



Para wanita calon penghuni surga, wanita yang paling mulia dan utama, istri dari manusia yang paling mulia dan utama. Merekalah ummahatul mukminin, teladan setiap wanita pecinta akhirat. Gambaran akhlak mereka kala suami tercinta menjadi "pengantin baru" bisa kita lihat dari hadits berikut ini,

Anas radhiyallahu 'anhu menceritakan,
"Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah saat pernikahannya dengan Zainab bintu Jahsy radhiyallahu 'anha. Beliau mengenyangkan orang-orang yang hadirs dengan roti dan daging. Kemudian beliau keluar menuju bilik-bilik ummahatul mukminin sebagaimana kebiasaan beliau di pagi hari dari malam pengantin beliau. Beliau mengucapkan salam kepada mereka dan mendoakan mereka. Para istri beliau pun membalas salam beliau dan mendoakan kebaikan untuk beliau..." [HR. Bukhari no.4794]

Selasa, 25 November 2014

Bila Kuburan Diagungkan

Bentuk-bentuk Pemujaan Terhadap Kuburan
Bagi sebagian besar kaum muslimin di zaman sekarang, kuburan telah menjadi salah satu tempat yang paling sering dan paling banyak mendapat kunjungan. Mereka sering hilir mudik di kuburan tersebut, tak kalah ramai dengan tempat-tempat rekreasi dan hiburan. Bahkan terkadang kuburan itu lebih ramai daripada rumah-rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala (masjid). Mereka datang dengan berbagai hajat dan tujuan. Di antara mereka ada yang ingin lulus dalam ujian sekolah, ada yang ingin berhasil dalam cocok tanam dan perdagangan, ada yang ingin mencari barakah dan anak keturunan, dan ada pula yang berniat agar mendapatkan jodoh yang sesuai selera.

Di antara mereka juga ada yang bertujuan untuk memandikan jimat-jimat dan keris-keris pusaka, ada yang ingin kedudukannya tidak digoyang dan bahkan ada di antara mereka yang mengucapkan nadzar bila telah berhasil dari sesuatu, akan keliling makam para wali yang dikunjunginya itu.

Ada yang datang untuk menyucikan diri, bahkan ada yang memang berniat untuk beribadah yaitu hanya semata-mata ziarah. Sehingga untuk keberlangsungan semua ini, setiap kuburan yang dianggap keramat dan memiliki kelebihan, dibangun dengan bangunan yang megah dan mahal yang nilainya melebihi bangunan rumah orang yang meninggal itu semasa hidupnya. Setelah itu diangkat juru kunci sebagai pemandu setiap peziarah. Semua ini merupakan perkara yang dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sabtu, 22 November 2014

Utang Piutang

Kehidupan di dunia tidak lepas dari berbagai kesulitan serta kesusahan yang menimpa. Terkadang dengan izin Allah kita mendapatkan keluasan rezeki dan ketentraman jiwa. Di kala yang lain, Allah uji kita dengan kesempitan dan beban hidup yang membuat kita susah memejamkan mata. Oleh karenanya, termasuk kemudahan Allah kepada kita adalah bolehnya meminjam harta orang lain saat membutuhkannya.

Tentu hal ini sesuai dengan hikmah Allah dan kebijaksanaan-Nya. Allah telah mengatur praktik pinjam meminjam harta ini dengan syariat-Nya. Untuk itu, amat penting untuk kita mengetahui aturan tersebut supaya kita mendapatkan kebaikan dan pahala ketika melaksanakannya.