Rabu, 29 April 2015

-Bunuh Diri- Benarkah Mati Sebelum Waktunya?

tanya :
Katanya mati bunuh diri itu mati sebelum waktunya dan bukan karena Allah, lalu apakah berarti yang mencabut nyawa bukan malaikat Izrail?



jawab :
Dijawab oleh al-Ustadz Sarbini al-Makassari

Anggapan bahwa orang yang mati bunuh diri berarti mati sebelum waktunya dan bukan karena Allah adalah aqidah yang batil. Ini adalah aqidah kaum Mu'tazilah yang sesat, yang mengingkari takdir Allah. Oleh karena itu, mereka mengatakan bahwa orang yang mati terbunuh atau bunuh diri, adalah mati sebelum ajal yang diketahui, dikehendaki dan ditetapkan dalam Kitab Lauhul Mahfuzh oleh Allah. Artinya mati di luar takdir Allah. Kalau seandainya dia tidak terbunuh atau bunuh diri, dia akan hidup hingga ajal yang ditakdirkan oleh Allah. Jadi menurut mereka, orang yang mati terbunuh mempunyai dua ajal.

Kamis, 16 April 2015

Kalah Dunia? Biasa Saja...

Pernahkah dalam hidup ini kita merasa iri dengan kesuksesan teman kita? rekan kita ada yang mendapat beasiswa ke luar negeri, ada yang mendapat pekerjaan bergengsi dengan gaji besar, ada juga yang bisnisnya sangat lancar sehingga mampu membeli rumah dan mobil baru. Sementara hidup kita begini-begini saja, prestasi nggak punya, banyak harta pun tidak.




Beberapa teman yang diarahkan orangtuanya untuk belajar Islam di pesantren pun terkadang merasa iri dengan rekan-rekan seusianya. ketika rekan-rekan mereka sudah jago komputer, pintar bahasa asing, dan ilmu-ilmu lain yang memudahkan mereka untuk bergaul dan menggapai masa depan (mudah cari kerja), beberapa teman di pesantren terkadang merasa ilmu agama yang dipelajarinya sangat membosankan dan tidak bisa menjamin masa depannya.

Sabtu, 11 April 2015

Waktu-waktu yang Dilarang untuk Mengerjakan Shalat

Pertama, dari terbitnya fajar yang kedua sampai terbitnya matahari; berdasar sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam,
"Apabila fajar terbit, maka tidak ada shalat kecuali dua rakaat fajar." [HR. Ahmad, Abu Dawud, dan yang lainnya]

Apabila fajar telah terbit, maka tidak boleh mengerjakan shalat sunnah selain shalat sunnah rawatib fajar.




Kedua, dari terbitnya matahari hingga tinggi seukuran satu tombak menurut pandangan mata.

Kamis, 09 April 2015

Meminta Pendapat Perempuan dalam Perkawinannya

Yang dimaksud dengan meminta pendapat perempuan dalam perkawinannya adalah tidak keluar dari 3 jenis perempuan, yaitu gadis kecil (muda), baligh (cukup umur/dewasa), ataupun bagi janda (sudah pernah menikah). Dari setiap individu ini, masing-masing mempunyai tata cara (hukum) sendiri-sendiri.

1. GADIS MUDA
Tidak terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama berkaitan tentang permintaan persetujuan dari seorang gadis muda yang akan dinikahkan. Ayahnyalah yang memiliki hak untuk mengawinkan tanpa meminta persetujuan darinya. Dan gadis muda tidak memiliki hak mengizinkan perkawinan. Sebab Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallohu 'anhu menikahkan putrinya, 'Aisyah dengan Rasulullah shalallohu 'alaihi wasallam pada umur 6 tahun dan digauli oleh Rasulullah pada umur 9 tahun (HR. Bukhari-Muslim).

Rabu, 08 April 2015

Hukum Lewat di Depan Orang Shalat

Makna secara global
Orang yang sholat, dia berdiri menghadap Rabbnya, bermunajat, memohon  dan berdoa. Apabila orang lewat didepannya, sementara dia dalam keadaan seperti ini, maka terputuslah munajat yang dia lakukan dan akan terganggu ibadahnya. Oleh karena itu, termasuk dosa yang paling besar, tatkala seseorang menyebabkan celah (kurangnya) sholat orang lain dengan lewatnya dia di depan orang tsb.


Maka Pembuat syariat mengabarkan, seandainya dia tahu dosa akibat lewatnya dia didepan orang yang sholat, niscaya jauh lebih utama bagi dia berdiri di tempatnya dalam jangka waktu yang lama, daripada melewati orang yang sholat. Hal ini merupakan perkara yang wajib untuk diperingatkan dan dijauhi.

Senin, 06 April 2015

Sebab Mendapatkan Azab Kubur

Banyak sekali hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan azab kubur. Sampai-sampai Al-Imam Ibnul Qoyyim dalam kitabnya, Ar-Ruh menyatakan: "Secara global, mereka diazab karena kejahilan mereka tentang Allah 'azza wa jalla, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan karena perbuatan mereka melanggar larangan-Nya



Maka Allah tidak akan mengazab ruh yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-Nya. Demikian juga, Allah tidak akan mengazab satu badan pun yang ruh tersebut memiliki ma'rifatullah (pengenalan terhadap Allah) selama-lamanya.
Sesungguhnya azab kubur dan azab akhirat adalah akibat kemarahan Allah 'azza wa jalla dan kemurkaan-Nya terhadap hamba-Nya. Maka barangsiapa yang menjadikan Allah marah dan murka didunia ini, lalu dia tidak bertaubat dan mati dalam keadaan demikian, niscaya dia akan mendapatkan azab di alam barzakh sesuai dengan kemarahan dan kemurkan-Nya." [Ar-Ruh hal.115]