Rabu, 25 Februari 2015

Hidayah itu Mahal

Pernahkah terpikirkan bahwa kita tengah berada dalam anugrah yang tiada ternilai dari Dzat yang memiliki kerajaan langit dan bumi, sementara begitu banyak orang yang dihalangi untuk memperolehnya ?




Kita bisa tahu ajaran yang benar dari agama Islam ini. Tahu ini haq, itu batil,,, ini tauhid, itu syirik,,, ini sunnah, itu bid'ah,,,

Lalu kita dimudahkan untuk mengikuti yang haq dan meninggalkan yang batil. Sementara, banyak orang yang tidak mengerti mana yang benar dan mana yang sesat, atau ada yang tahu tapi tidak dimudahkan baginya untuk mengamalkan al-haq, malah ia gampang berbuat kebatilan.

Senin, 23 Februari 2015

Tinggalkanlah Sikap Berlebih-lebihan


BERLEBIHAN DALAM BERBICARA
Berlebihan dalam berbicara tidak mengandung kebaikan sama sekali karena mengandung kemudharatan murni. Ketika seseorang mengetahui bahwa setiap kata (yang dia ucapkan) itu akan ditulis sebagai pahala atau dosa baginya, dia menahan diri dari kebanyakan pembicaraannya. Dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. Ketika sempurna akal seseorang, sedikitlah bicaranya.

Betapa banyak dalil dalam Kitabullah dan Sunnah yang mendorong untuk meninggalkan sikap berlebih-lebihan dan menahan diri dari kebanyakan pembicaraan. Diantaranya :
"Tiada suatu ucapan yang diucapkannya melainkan didekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir." [QS. Qaf ; 18]

Kamis, 12 Februari 2015

Yakin Mati....., tapi Tidak Bersiap ?!


Hamid Al-Qaishary rahimahullah mengatakan,



Kita semua yakin akan datangnya kematian, tetapi kita tidak bersiap-siap untuk menghadapinya

Kita semua yakin dengan adanya surga, tetapi kita tidak beramal untuk mendapatkannya

Kita semua yakin dengan neraka, tetapi kita tidak merasa takut darinya

Lalu dengan sebab apa kalian bergembira?

Lalu apa yang kalian tunggu?

KEMATIAN?

Ketahuilah, itu adalah awal ketetapan Alloh yang mendatangi kalian dengan kebaikan atau kejelekan

Wahai saudaraku, berjalanlah menuju Alloh dengan segala kebaikan




[Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah]

Selasa, 03 Februari 2015

Berhias dengan Al-Waqar

Al-Waqar adalah sebagaimana didefinisikan oleh Al-Jahizh : "Al-Waqar adalah menahan diri dari berbicara secara berlebihan, kesia-siaan, banyak menunjuk dan bergerak dalam perkara yang tidak membutuhkan gerakan ; sedikit amarahnya, tidak banyak bertanya, menahan diri dari menjawab, menjaga diri dari ketergesaan, dan bersegera dalam seluruh perkara." [Tahdzibul Akhlaq ; hal.22]




Rasulullah menyukai umatnya berhias dengan akhlaq ketenangan dan al-waqar, bahkan ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju sholat. 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi shalallohu 'alaihi wasallam,
"Jika kalian telah mendengar iqomat, maka berjalanlah menuju sholat. Dan hendaklah  kalian bersikap sakinah dan waqar.Janganlah kalian tergesa-gesa. Apa yang kalian dapatkan maka sholatlah, dan apa yang terluput dari kalian sempurnakanlah." [HR. Bukhari dan Muslim]