Selasa, 20 Januari 2015

Tegakkan Sunnah Walaupun Seluruh Manusia Meninggalkannya !

Biasanya seseorang yang terpengaruh dengan lingkungannya, cenderung untuk menyamakan dirinya dengan masyarakat disekitarnya. Ketika ada suatu sunnah yang tidak dikerjakan  oleh masyarakat sekitarnya, maka ia tidak berani melakukannya. Hal ini dikarenakan rasa malu, minder atau khawatir dianggap tidak bermasyarakat. 


Padahal justru pada masa-masa seperti itu seseorang yang menerapkan Sunnah akan mendapatkan pahala besar, lima puluh kali lipat pahala para shahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Ini sesuai dengan sabda beliau :
"Sesungguhnya dibelakang kalian nanti ada hari-hari sabar bagi orang-orang yang pada waktu itu berpegang dengan apa yang kalian ada di atasnya. Mereka akan mendapatkan pahala lima puluh kali dari kalian. Para shahabat bertanya : 'Wahai nabi Alloh, apakah lima puluh kali pahalanya dari mereka ?' Beliau menjawab : 'Bahkan dari kalian'." [HR. Marwazi dalam As-Sunnah]

Rabu, 14 Januari 2015

Berhati-hati Terhadap Fitnah Anak

Anak-anak adalah fitnah/cobaan. Allah ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu." [QS. At-Taghabun;15]

Rezeki berupa anak yang Allah berikan kepada seorang hamba terkadang malah menjatuhkan hamba tersebut ke dalam sikap berbangga-bangga dengan anak dihadapan orang lain, dan tidak mensyukuri nikmat Allah itu. Dia membanggakan diri atas orang lain dengan anaknya yang banyak, merasa diri lebih baik daripada mereka, merasa sombong dan berlaku dzalim, yang pada akhirnya menjerumuskannya ke dalam neraka. Kita berlindung kepada Allah dari semua itu.


Sabtu, 03 Januari 2015

NAZHOR, Apa dan Bagaimana ?!

"Lihatlah kepadanya. Sungguh hal itu akan lebih pantas untuk melanggengkan hubungan kalian berdua."


Hadits yang agung ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (1/202), Ibnu Majah (1866), An Nasa'i (2/73), dan yang lainnya.Hadits ini disebutkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab As Silsilah Ash Shahihah 1/150.
Hadits diatas diriwayatkan dari shahabat Al Mughirah bin Syu'bah radhiyallohu 'anhu. Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam menasehati beliau ketika ingin mengkhitbah seorang wanita.

Menjadi tabiat manusia, bahwa ia akan merasa senang dan tenang kepada orang yang menarik hatinya. Bahkan, kesalahan atau sikap yang kurang berkenan pun akan mudah ditoleransi karena besarnya cinta dalam hati. Sebatas hal ini, selama bukan kesalahan yang sifatnya syar'i, tidak menjadi masalah. Dan justri di sinilah ujian bagi seseorang nantinya. Siapakah yang lebih dia cintai untuk diutamakan. Allah ta'ala dan Rasul-Nya atau selain keduanya.