Ramadhan datang menjelang. Di bulan yang penuh limpahan pahala ini, ada satu ibadah yang hampir tidak ditemui kaum muslimin di bulan lainnya. Yaitu shalat tarawih berjamaah. Di Indonesia, walaupun di luar Ramadhan masjid biasa sepi, namun saat tarawih masjid begitu makmur. Alhamdulillah.
Namun sayang, semangat ini kadang hanya di awal-awal Ramadhan saja. Seiring berjalannya waktu, shaf shalat tarawih biasanya semakin maju, alias jumlah jamaah berkurang. Padahal, banyak sekali keutamaan shalat tarawih.
Berikut beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang shalat tarawih.
1. Keutamaannya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." [HR. Bukhari dan Muslim]
2. Jumlah Rakaatnya
11 rakaat atau 23 rakaat? Mana yang dipilih? Jawabannya (yang lebih mendekati kepada sunnah), Rasulullah melakukan yang 11 rakaat.
Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha menyebutkan tentang shalat malam Rasulullah:
"Rasulullah tidak pernah menambah dari 11 rakaat, di Ramadhan atau selainnya." [HR. Bukhari dan Muslim]
3. Waktu Pelaksanaannya
Pada dasarnya, shalat tarawih (shalat malam) lebih disukai untuk dilaksanakan tengah malam, atau pada sepertiga malam terakhir.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
"Rabb kita turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku penuhi. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni'." [HR. Bukhari]
Namun, kebanyakan kaum muslimin tentu berat untuk melakukannya di akhir malam. Karena kepadatan kegiatan di siang harinya; sibuk bekerja esok hari, sekolah, dll. Maka boleh untuk melaksanakan shalat tarawih ini selepas shalat Isya. Sebagaimana yang umum dilakukan kaum muslimin di Indonesia.
4. Adakah Doa Khusus?
Tidak ada doa khusus yang dibaca dalam tarawih, setiap salam, atau ketika selesai shalat tarawih. Yang ada hanyalah doa setelah shalat witir, yaitu "subhaanal malikil qudduus" (Maha Suci Dzat yang Maha Menguasai lagi Maha Suci)
Doa ini dibaca tiga kali. Bacaan yang ketiga dibaca dengan keras dan dipanjangkan.
Demikianlah saudaraku, beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan shalat tarawih. Selain keutamaan pahala dan ampunan dari Allah, shalat tarawih juga sebagai wujud syiar Islam bagi masyarakat. Ketika kaum muslimin berbondong-bondong ke masjid, inilah dakwah Islam menunjukkan kekuatannya.
Karena itulah, mari kita hidupkan malam-malam Ramadhan ini dengan berbagai amalan shalih, termasuk shalat tarawih.
sumber bacaan: majalah Tashfiyah ed.28/1434H/2013
Namun sayang, semangat ini kadang hanya di awal-awal Ramadhan saja. Seiring berjalannya waktu, shaf shalat tarawih biasanya semakin maju, alias jumlah jamaah berkurang. Padahal, banyak sekali keutamaan shalat tarawih.
Berikut beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang shalat tarawih.
1. Keutamaannya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." [HR. Bukhari dan Muslim]
2. Jumlah Rakaatnya
11 rakaat atau 23 rakaat? Mana yang dipilih? Jawabannya (yang lebih mendekati kepada sunnah), Rasulullah melakukan yang 11 rakaat.
Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha menyebutkan tentang shalat malam Rasulullah:
"Rasulullah tidak pernah menambah dari 11 rakaat, di Ramadhan atau selainnya." [HR. Bukhari dan Muslim]
3. Waktu Pelaksanaannya
Pada dasarnya, shalat tarawih (shalat malam) lebih disukai untuk dilaksanakan tengah malam, atau pada sepertiga malam terakhir.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
"Rabb kita turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku penuhi. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni'." [HR. Bukhari]
Namun, kebanyakan kaum muslimin tentu berat untuk melakukannya di akhir malam. Karena kepadatan kegiatan di siang harinya; sibuk bekerja esok hari, sekolah, dll. Maka boleh untuk melaksanakan shalat tarawih ini selepas shalat Isya. Sebagaimana yang umum dilakukan kaum muslimin di Indonesia.
4. Adakah Doa Khusus?
Tidak ada doa khusus yang dibaca dalam tarawih, setiap salam, atau ketika selesai shalat tarawih. Yang ada hanyalah doa setelah shalat witir, yaitu "subhaanal malikil qudduus" (Maha Suci Dzat yang Maha Menguasai lagi Maha Suci)
Doa ini dibaca tiga kali. Bacaan yang ketiga dibaca dengan keras dan dipanjangkan.
Demikianlah saudaraku, beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan shalat tarawih. Selain keutamaan pahala dan ampunan dari Allah, shalat tarawih juga sebagai wujud syiar Islam bagi masyarakat. Ketika kaum muslimin berbondong-bondong ke masjid, inilah dakwah Islam menunjukkan kekuatannya.
Karena itulah, mari kita hidupkan malam-malam Ramadhan ini dengan berbagai amalan shalih, termasuk shalat tarawih.
sumber bacaan: majalah Tashfiyah ed.28/1434H/2013