Si kecil tumbuh, semakin hari semakin menggemaskan. Baik penampilan maupun perilakunya, semakin membuat mata tergoda untuk memandang. Tak hanya orangtua atau kerabat, hampir setiap orang yang melihat tertarik untuk memujinya. Nampaknya hal itu sangatlah wajar terjadi.
Di sisi lain, terkadang terjadi sesuatu pada anak kecil. Entah tiba-tiba jatuh sakit, diobati dengan berbagai macam cara belum juga sembuh.
Atau mendadak anak menjadi sering rewel, sedikit-sedikit menangis, tak jelas apa sebabnya.
Diberi mainan atau dihibur dengan sesuatu yang menarik pun tangisannya tak kunjung reda.
Atau anak yang bertubuh gendut, berat badannya turun drastis secara tiba-tiba tanpa sebab yang pasti. Si anak menjadi layu, tak bersemangat. Kelincahan yang menjadi aktifitas sehari-hari berubah menjadi redup. Bagaimana dengan hal ini, apakah juga dianggap wajar? Apakah ada hubungan antara pujian dan keadaan anak yang menurun tadi?
Dengan izin Alloh 'azza wa jalla, ternyata sebabnya adalah pandangan mata. Pandangan mata atau yang diistilahkan dengan 'ain adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang menakjubkan yang terkadang disertai dengan kedengkian. Maka hal ini bisa berakibat buruk terhadap sesuatu yang dipandang tersebut.
Memang terkadang seorang anak ditimpa sakit akibat pandangan mata seseorang. Berbagai macam pengobatan yang diberikan tidaklah bermanfaat baginya. Hal ini karena sakit tersebut memiliki sebab yang lain, bukan penyakit biasa yang bisa diobati dengan obat biasa.
Apakah hal ini benar adanya? Mungkin sebagian orangtua sulit untuk menerimanya, karena tak masuk akal. Namun, ternyata hal ini ada di dalam Al-Qur'an.
Alloh menyebutkan dalam firman-Nya,
"Dan hampir-hampir orang kafir akan menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka." [QS. Al-Qalam ; 51]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa ayat ini menjadi dalil tentang nyatanya pengaruh 'ain, dengan izin Alloh.
Sebagaimana hal ini juga banyak disebutkan dalam hadits Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam. Diantaranya adalah yang diriwayatkan oleh shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallohu 'anhu, bahwa beliau berkata kepada Asma' bintu Umais radhiyallohu 'anha,
"Kenapa aku lihat anak-anak saudaraku kurus-kurus? Apakah mereka kekurangan?"
Asma' menjawab, "Tidak, tapi mereka cepat terkena 'ain."
Beliau bersabda, "Ruqyahlah mereka."
Asma' berkata, "Aku pun membacakannya (ruqyah yang hendak aku baca)."
Kemudian beliau berkata lagi, "Ruqyahlah mereka dengan bacaan itu."
[HR. Muslim no.4075]
Demikianlah, ternyata 'ain atau penyakit karena pandangan mata itu benar-benar ada. Dan kita harus mempercayainya.
Lalu bagaimana cara mengobatinya?
Sebagaimana dalam hadits tersebut, obatnya adalah ruqyah. Yaitu membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada anak yang terkena 'ain.
Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam juga mengajarkan kepada kita doa agar anak terlindungi dari kejelekan 'ain. Beliau pernah mendoakan kedua cucu beliau, Hasan dan Husain radhiyallohu 'anhuma dengan doa,
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِِ وَ هَامَّةِِ وَ مِنْ كُلِّ عَيْنِِ لامَّةِِ
"Aku memohonkan perlindungan bagi kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna, dari setiap syaithan, binatang berbisa, dari pandangan mata yang jahat." [Hadits dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashabih no.1535]
Semoga Alloh senantiasa melindungi anak-anak kita dari kejelekan makhluk-Nya, aamiin....,
Wallahu a'lam.
sumber : majalah Tashfiyah ed.16/1433/2012
Di sisi lain, terkadang terjadi sesuatu pada anak kecil. Entah tiba-tiba jatuh sakit, diobati dengan berbagai macam cara belum juga sembuh.
Atau mendadak anak menjadi sering rewel, sedikit-sedikit menangis, tak jelas apa sebabnya.
Diberi mainan atau dihibur dengan sesuatu yang menarik pun tangisannya tak kunjung reda.
Atau anak yang bertubuh gendut, berat badannya turun drastis secara tiba-tiba tanpa sebab yang pasti. Si anak menjadi layu, tak bersemangat. Kelincahan yang menjadi aktifitas sehari-hari berubah menjadi redup. Bagaimana dengan hal ini, apakah juga dianggap wajar? Apakah ada hubungan antara pujian dan keadaan anak yang menurun tadi?
Dengan izin Alloh 'azza wa jalla, ternyata sebabnya adalah pandangan mata. Pandangan mata atau yang diistilahkan dengan 'ain adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang menakjubkan yang terkadang disertai dengan kedengkian. Maka hal ini bisa berakibat buruk terhadap sesuatu yang dipandang tersebut.
Memang terkadang seorang anak ditimpa sakit akibat pandangan mata seseorang. Berbagai macam pengobatan yang diberikan tidaklah bermanfaat baginya. Hal ini karena sakit tersebut memiliki sebab yang lain, bukan penyakit biasa yang bisa diobati dengan obat biasa.
Apakah hal ini benar adanya? Mungkin sebagian orangtua sulit untuk menerimanya, karena tak masuk akal. Namun, ternyata hal ini ada di dalam Al-Qur'an.
Alloh menyebutkan dalam firman-Nya,
"Dan hampir-hampir orang kafir akan menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka." [QS. Al-Qalam ; 51]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa ayat ini menjadi dalil tentang nyatanya pengaruh 'ain, dengan izin Alloh.
Sebagaimana hal ini juga banyak disebutkan dalam hadits Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam. Diantaranya adalah yang diriwayatkan oleh shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallohu 'anhu, bahwa beliau berkata kepada Asma' bintu Umais radhiyallohu 'anha,
"Kenapa aku lihat anak-anak saudaraku kurus-kurus? Apakah mereka kekurangan?"
Asma' menjawab, "Tidak, tapi mereka cepat terkena 'ain."
Beliau bersabda, "Ruqyahlah mereka."
Asma' berkata, "Aku pun membacakannya (ruqyah yang hendak aku baca)."
Kemudian beliau berkata lagi, "Ruqyahlah mereka dengan bacaan itu."
[HR. Muslim no.4075]
Demikianlah, ternyata 'ain atau penyakit karena pandangan mata itu benar-benar ada. Dan kita harus mempercayainya.
Lalu bagaimana cara mengobatinya?
Sebagaimana dalam hadits tersebut, obatnya adalah ruqyah. Yaitu membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada anak yang terkena 'ain.
Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam juga mengajarkan kepada kita doa agar anak terlindungi dari kejelekan 'ain. Beliau pernah mendoakan kedua cucu beliau, Hasan dan Husain radhiyallohu 'anhuma dengan doa,
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِِ وَ هَامَّةِِ وَ مِنْ كُلِّ عَيْنِِ لامَّةِِ
"Aku memohonkan perlindungan bagi kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna, dari setiap syaithan, binatang berbisa, dari pandangan mata yang jahat." [Hadits dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashabih no.1535]
Semoga Alloh senantiasa melindungi anak-anak kita dari kejelekan makhluk-Nya, aamiin....,
Wallahu a'lam.
sumber : majalah Tashfiyah ed.16/1433/2012