Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda didalam hadits Abu Barzah Al Aslami radhiyallohu 'anhu,
"Pada hari kiamat kelak, dua telapak kaki seluruh hamba tidak akan bergeser sampai ia ditanya tentang umurnya;untuk apa ia lalui? Tentang ilmunya;bagaimana ia mengamalkannya? Tentang hartanya;dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan? Tentang badannya;untuk apa ia pergunakan."
[HR. Tirmidzi 2/67, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 2/666]
Hadits diatas menjadi salah satu bentuk rahmat dan kasih sayang Allah kepada hambaNya. Renungkanlah, wahai saudaraku. Surga dan neraka adalah dua tempat yang harus dipilih salah satunya. Surga adalah tempat yang dijanjikan Allah dengan beragam kenikmatan dan kelezatan. Sementara neraka adalah tempat mengerikan yang penuh dengan siksa dan hukuman.
Allah telah menerangkan sejelas-jelasnya setiap jalan yang bisa menghantarkan seorang hamba ke surga. Allah juga telah memperingatkan kita dari setiap sebab yang bisa menjerumuskan seorang hamba terlempar ke dalam neraka. Allah menurunkan kitab suci, juga mengutus para Nabi dan Rasul untuk menerangkan kepada umat. Allah juga memberikan akal, mata, telingan, dan seluruh alat yang bisa digunakan manusia untuk mencerna dan memahami.
Setelah itu, Allah mengkhabarkan bahwa akan ada ujian bagi seluruh hamba untuk menentukan, apakah ia pantas menjadi penduduk surga? Atau malah ia celaka dengan menjadi penduduk neraka? Siapa yang berhasil melewati ujian itu, ia akan masuk ke dalam surga. Adapun yang gagal, sungguh celaka dan meruginya dia. Allahumma sallim sallim (ya Allah, selamatkan kami).
Sekali lagi renungkanlah rahmat Allah kepada umat! Manusia diberi waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri demi menyambut hari ujian tersebut. Manusia diberi kemudahan dan seluruh fasilitas agar bersiap-siap untuk menghadapi ujian. Bahkan, Allah, melalui lisan Nabi-Nya, telah memberitakan tentang pertanyaan apa yang akan diajukan untuknya pada hari ujian tersebut.
Ada empat pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap hamba. Ia tidak bisa lari dan menghindar dari keempat pertanyaan tersebut. Mudah-mudahan kita bisa menjawabnya dengan kebenaran.
1. USIA
Seluruh umur yang ia lewatkan dalam kehidupan dunia, semenjak mencapai usia baligh, akan ditanyakan kepadanya. Ia dituntut untuk menjelaskan dan bertanggung jawab atas usianya selama di dunia. Apakah ia memanfaatkan usia itu dalam ketaatan ataukah justru habis dalam kesia-siaan? Apakah kita telah siap menjawab pertanyaan tersebut?!
2. BADAN
Badan, tubuh, dan kemampuan fisik seseorang pun akan dituntut pertanggungjawabannya. Apakah ia menggunakan tubuh dan seluruh anggotanya untuk hal-hal yang diridhai Allah? Ataukah malah ia menggunakannya untuk hal-hal yang membuat Allah murka? Ah, sungguh kita belum siap untuk menjawab pertanyaan ini.
3. HARTA
Harta yang ada pada dirimu, harta yang sudah engkau pakai dan habiskan, maupun harta yang masih belum engkau gunakan. Masing-masing akan dituntut untuk menjawab, harta itu ia peroleh dengan cara halal ataukah haram? Harta itu ia pergunakan untuk sesuatu yang halal, ataukah justru untuk sesuatu yang haram? Oh, alangkah menyesalnya seorang hamba yang tertunduk pada hari itu, karena tidak mampu menjawab dengan jawaban yang membuat ridha Allah 'azza wa jalla.
4. ILMU
Inilah tanggung jawab besar yang mesti ditunaikan. Setiap ilmu yang engkau peroleh dengan mendengar atau membaca, di hari kiamat kelak akan ditanyakan. Bagaimanakah usahamu untuk mengamalkannya? Apakah ia mengamalkannya dengan ikhlas ataukah tidak?
Pembaca Tashfiyah, inilah pertanyaan yang pasti kita hadapi dan mesti kita jawab pada hari ujian nanti. Ingatlah bahwa hasil ujian akan menentukan langkah selanjutnya; ke surga ataukah neraka?! Persiapkanlah dirimu sebaik-baiknya! Jangan sampai gagal dalam ujian! Hanya kepada Allah kita memohon kemudahan dan taufik.
Apakah ada yang dikecualikan?
Sebagian ulama memahami dari hadits-hadits yang lain bahwa kaum mukminin yang dimasukkan ke surga tanpa melalui proses hisab dan azab dikecualikan dari hadits di atas. Demikian pula para Nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin.
Wallahu a'lam.
sumber : majalah Tashfiyah ed.27/1434H/2013
"Pada hari kiamat kelak, dua telapak kaki seluruh hamba tidak akan bergeser sampai ia ditanya tentang umurnya;untuk apa ia lalui? Tentang ilmunya;bagaimana ia mengamalkannya? Tentang hartanya;dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan? Tentang badannya;untuk apa ia pergunakan."
[HR. Tirmidzi 2/67, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 2/666]
Hadits diatas menjadi salah satu bentuk rahmat dan kasih sayang Allah kepada hambaNya. Renungkanlah, wahai saudaraku. Surga dan neraka adalah dua tempat yang harus dipilih salah satunya. Surga adalah tempat yang dijanjikan Allah dengan beragam kenikmatan dan kelezatan. Sementara neraka adalah tempat mengerikan yang penuh dengan siksa dan hukuman.
Allah telah menerangkan sejelas-jelasnya setiap jalan yang bisa menghantarkan seorang hamba ke surga. Allah juga telah memperingatkan kita dari setiap sebab yang bisa menjerumuskan seorang hamba terlempar ke dalam neraka. Allah menurunkan kitab suci, juga mengutus para Nabi dan Rasul untuk menerangkan kepada umat. Allah juga memberikan akal, mata, telingan, dan seluruh alat yang bisa digunakan manusia untuk mencerna dan memahami.
Setelah itu, Allah mengkhabarkan bahwa akan ada ujian bagi seluruh hamba untuk menentukan, apakah ia pantas menjadi penduduk surga? Atau malah ia celaka dengan menjadi penduduk neraka? Siapa yang berhasil melewati ujian itu, ia akan masuk ke dalam surga. Adapun yang gagal, sungguh celaka dan meruginya dia. Allahumma sallim sallim (ya Allah, selamatkan kami).
Sekali lagi renungkanlah rahmat Allah kepada umat! Manusia diberi waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri demi menyambut hari ujian tersebut. Manusia diberi kemudahan dan seluruh fasilitas agar bersiap-siap untuk menghadapi ujian. Bahkan, Allah, melalui lisan Nabi-Nya, telah memberitakan tentang pertanyaan apa yang akan diajukan untuknya pada hari ujian tersebut.
Ada empat pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap hamba. Ia tidak bisa lari dan menghindar dari keempat pertanyaan tersebut. Mudah-mudahan kita bisa menjawabnya dengan kebenaran.
1. USIA
Seluruh umur yang ia lewatkan dalam kehidupan dunia, semenjak mencapai usia baligh, akan ditanyakan kepadanya. Ia dituntut untuk menjelaskan dan bertanggung jawab atas usianya selama di dunia. Apakah ia memanfaatkan usia itu dalam ketaatan ataukah justru habis dalam kesia-siaan? Apakah kita telah siap menjawab pertanyaan tersebut?!
2. BADAN
Badan, tubuh, dan kemampuan fisik seseorang pun akan dituntut pertanggungjawabannya. Apakah ia menggunakan tubuh dan seluruh anggotanya untuk hal-hal yang diridhai Allah? Ataukah malah ia menggunakannya untuk hal-hal yang membuat Allah murka? Ah, sungguh kita belum siap untuk menjawab pertanyaan ini.
3. HARTA
Harta yang ada pada dirimu, harta yang sudah engkau pakai dan habiskan, maupun harta yang masih belum engkau gunakan. Masing-masing akan dituntut untuk menjawab, harta itu ia peroleh dengan cara halal ataukah haram? Harta itu ia pergunakan untuk sesuatu yang halal, ataukah justru untuk sesuatu yang haram? Oh, alangkah menyesalnya seorang hamba yang tertunduk pada hari itu, karena tidak mampu menjawab dengan jawaban yang membuat ridha Allah 'azza wa jalla.
4. ILMU
Inilah tanggung jawab besar yang mesti ditunaikan. Setiap ilmu yang engkau peroleh dengan mendengar atau membaca, di hari kiamat kelak akan ditanyakan. Bagaimanakah usahamu untuk mengamalkannya? Apakah ia mengamalkannya dengan ikhlas ataukah tidak?
Pembaca Tashfiyah, inilah pertanyaan yang pasti kita hadapi dan mesti kita jawab pada hari ujian nanti. Ingatlah bahwa hasil ujian akan menentukan langkah selanjutnya; ke surga ataukah neraka?! Persiapkanlah dirimu sebaik-baiknya! Jangan sampai gagal dalam ujian! Hanya kepada Allah kita memohon kemudahan dan taufik.
Apakah ada yang dikecualikan?
Sebagian ulama memahami dari hadits-hadits yang lain bahwa kaum mukminin yang dimasukkan ke surga tanpa melalui proses hisab dan azab dikecualikan dari hadits di atas. Demikian pula para Nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin.
Wallahu a'lam.
sumber : majalah Tashfiyah ed.27/1434H/2013